
Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran melaksanakan perayaan ekaristi sadranan pada hari Rabu, 09 November 2022, pukul 16.00 WIB. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Romo Raymundus Sugihartanto Pr. Ekaristi Sadranan Agung diawali dengan pembacaan ujud atau intensi untuk mendoakan arwah oleh lektor. Perayaan ekaristi dilakukan dengan menggunakan bahasa jawa yang juga diiringi dengan gamelan. Pada perayaan ekaristi tersebut juga diletakkan foto-foto leluhur di depan altar, seperti tokoh pendiri Gereja Ganjuran, para Romo dan Suster yang pernah berkarya di Ganjuran, para Uskup dan para pahlawan katolik. Rangkaian kegiatan ini sebelumnya diawali dengan melakukan ziarah ke Makam Seminari Kentungan pada satu minggu sebelum diadakan perayaan ekaristi Sadranan Agung. Perayaan ekaristi Sadranan Agung merupakan doa yang dipersembahkan pada bulan arwah untuk menghormati arwah para leluhur.
"Karena acara ini berlangsung selama satu bulan, maka kita ambil satu momentum untuk menghormati arwah para leluhur secara bersama-sama di paroki ini untuk mendoakan mereka yang kita kenal atau tidak kita kenal, yang dekat, bahkan yang tidak (dekat) tetapi mereka membutuhkan doa. Jadi, kita mendoakannya sebagai wujud cinta kasih sebagaimana Tuhan ajarkan kepada mereka yang rapuh dan lemah untuk kita doakan." Tutur Romo Raymundus Sugihartanto Pr dalam wawancara setelah perayaan ekaristi Sadranan Agung.
Dalam homilinya, Romo menyampaikan supaya kita selalu mendoakan orang-orang yang telah meninggal. Melalui doa, kita dapat menyapa malaikat pelindung dan para suci yang menjadi pelindung hidup kita. Terdapat hal yang berbeda pada ekaristi kali ini karena dalam menyampaikan homili, Romo juga turut melantunkan tembang macapat "mijil" yang berarti lahir. Kematian dan kelahiran merupakan hal yang sejajar. Tembang "mijil" memiliki makna untuk mengingatkan kembali tentang kelahiran atau kehidupan baru yang dimasuki oleh seseorang dan berisikan tentang seseorang yang meninggal dibawa ke dalam kemuliaan surgawi. Mereka berkumpul menjadi satu dalam kerajaan surga. Harapannya dengan kita mendoakan mereka, kita juga dapat melanjutkan untuk berbuat hal baik, sehingga nanti kita juga dapat berkumpul bersama dalam kemuliaan surgawi.
Setelah homili selesai, perayaan Sadranan Agung dilanjutkan dengan pemberkatan bunga tabur yang dibawa oleh setiap umat. Pemberian berkat dilakukan dengan melalui percikan air suci. Romo memercikan air suci pada bunga tabur yang dibawa oleh masing-masing umat dengan berjalan dan menghampiri setiap umat yang hadir.
Komentar