
Gereja Katolik Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) dalam ekaristi Sabtu
sore yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2020, pukul 16.00 WIB.
Perayaan ekaristi peringatan HPS ini juga dilakukan dengan adanya pemberkatan alat-alat
pertanian yang dibawa umat. Pemberkatan alat-alat tani dilakukan setelah
penerimaan sakramen ekaristi dengan memanjatkan doa dan harapan. Selain dengan
memanjatkan doa dan harapan, alat-alat tani yang di bawa oleh umat juga di berkati
dengan percikan air suci oleh Romo Budi Sambodo Pr.
Peringatan Hari Pangan
Sedunia (HPS) 2022 dijadikan momentum bagi Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dalam mengupayakan ketahanan pangan secara mandiri sebagai
bentuk syukur kepada Tuhan atas anugerah kepada umat-Nya melalui hasil bumi. Pemberkatan
alat-alat tani dalam peringatan HPS di Gereja Ganjuran diharapkan dalam
mengolah lahan, tanah serta ladang pertanian sehingga tanaman yang di garap dapat memberikan hasil yang baik
dan membawa berkat yang melimpah untuk sesama.
Tantangan yang dihadapi
Gereja pada perayaan HPS tahun ini, salah satunya mengupayakan ketahanan pangan
dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari tanpa bergantung pada sektor komoditas
pangan impor. Sesuai dengan tema HPS yang dipilih “Mewujudkan Ketahanan Pangan”
dengan begitu umat Gereja dapat mengusahakan secara mandiri ketahanan pangan
lokal dari hasil-hasil bumi dan tanah yang diolah di sekitar kita. Selain itu,
dalam wawancaranya dengan Romo Budi Sambodo Pr turut mengajak umatnya dalam
memelihara dan menyelamatkan lingkungan sesuai dengan seruan Paus Fransiskus
mengenai ensiklik yang berjudul Laudato
Si.
“Gereja juga mengajak untuk
memperhatikan pula lingkungan sekitar kita, terlebih pada seruan Bapa Paus
mengenai Laudato Si yang juga
mengangkat bagaimana pangan lokal dapat mencukupi kebutuhan pangan kita” tutur Romo
Budi Sambodo Pr dalam wawancara setelah perayaan ekaristi sabtu sore.
Sebagai Gereja yang peduli
dengan ketahanan pangan, ada pun aksi nyata atas kepedulian tersebut, antara
lain dengan adanya pelatihan-pelatihan seperti pengolahan Eko-enzim dan
pengolahan pupuk sebagai usaha mengurangi pupuk-pupuk kimia untuk kebaikan
bersama dalam mewujudkan bahan pangan organik. Selain itu, adanya kegiatan
bazar UMKM hasil pangan organik Kevikepan Jogja Barat yang berlokasi di Praoki
Santa Maria Mater Dei Bonoharjo juga sebagai perwujudan kepedulian gereja
terhadap pangan.
Komentar